Bacaayat Al-Quran, Tafsir, dan Konten Islami Bahasa Indonesia al ikhlas 18 dalil+kitab+Al quran 19 Tafsir ibnu katsir qs almaidah ayat 48 20 Yunus 101 21 jus berapa surat al an am ayat 59 22 surat+al-baqarah sederhana dan menyantuni duafa 38 surat al lukman ayat 14 39 Tafsir+ibnu+katsir+qs+almaidah+ayat+48 40 Kayu 41 almaidah ayat 3 42 Surah YasinTokopedia SalamQuranYasinSebelumnyaYasin 37SelanjutnyaYasin تَجْرِيْ لِمُسْتَقَرٍّ لَّهَا ۗذٰلِكَ تَقْدِيْرُ الْعَزِيْزِ الْعَلِيْمِۗTerjemahandan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Allah Yang Mahaperkasa, Maha Mengetahui. Cek produk Tokopedia Salam lainnyaZakatLayanan bayar zakat untuk tunaikan SekarangDonasiLayanan donasi untuk bantu SekarangJadwal SholatJadwal sholat untuk wilayah Jakarta & Sekarang
Pendapatini diriwayatkan dari Abdullah ibnu Amr r.a. Ibnu Mas'ud dan Ibnu Abbas membaca firman berikut, yaitu: dan matahari berjalan di tempat peredarannya. (Yaa Siin:38) Yakni tidak pernah menetap dan tidak pernah diam. bahkan ia selalu berjalan siang dan malam tanpa henti dan tanpa istirahat.
Surat yasin ayat 38 lengkap dengan arab, terjemahan bahasa Indonesia, dan juga latin untuk bantu yang belum lancar berbahasa arab. Untuk baca seluruh surat, klik link berikut Surat Yasin Full وَالشَّمْسُ تَجْرِيْ لِمُسْتَقَرٍّ لَّهَا ۗذٰلِكَ تَقْدِيْرُ الْعَزِيْزِ الْعَلِيْمِۗ wasy-syamsu tajrī limustaqarril lahā, żālika taqdīrul-azīzil-alīmdan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Allah Yang Mahaperkasa, Maha Surat YasinArti Ya SinKlasifikasi Makkiyah surat yang diturunkan di Mekkah, atau dengan kata lain sebelum Nabi Muhammad SAW hijrah ke kota MadinahSurat ke 36 tiga puluh enamJuz ke Juz 22 Dari ayat 1-21 dan Juz 23 Dari ayat 22-83Jumlah Ruku’ 5 rukuJumlah ayat 83 ayatSurat sebelumnya Surat Fatir Surat ke 35 didalam al quran, memiliki 45 ayatSurat sesudahnya Surat As saffat Surat ke 37 didalam al quran, memiliki 182 ayatSurat ini dinamai demikian karena dua abjad yang ada pada ayat pertama surah ini, yaitu Ya dan Sin. Namun arti dari kata ini tersembunyi, seperti alim lam mim di awal surat al baqarah atau alim lam ra, nun, kaf ha ya ain sad, taha, dan sebagainya. Oleh karena itu ayat ayat tersebut diatas termasuk kedalam kategori ayat artikel tentang surat yasin ayat 38 arab, latin dan terjemah indonesia untuk anda. Mudah-mudahan bermanfaat dan menjadi amal ibadah baik bagi admin dan juga bagi anda. Aamiin Artinya "Dan matahari beredar pada garis edarnya (secara amat teratur sejak penciptaannya hingga kini). Itulah pengaturan (Allah SWT) Yang Mahaperkasa, lagi Maha Mengetahui. Dan bulan (pun demikian); Kami menakdirkannya (menetapkan kadar dan sistem peredarannya) di posisi-posisi tertentu (mulai dari bentuk sabit, purnama) hingga kembali وَٱلشَّمۡسُ تَجۡرِي لِمُسۡتَقَرّٖ لَّهَاۚ ذَٰلِكَ تَقۡدِيرُ ٱلۡعَزِيزِ ٱلۡعَلِيمِ Wash-shamsu tajree limustaqarril lahaa; zaalika taqdeerul Azeezil Aleem English Translation Here you can read various translations of verse 38 And the sun runs [on course] toward its stopping point. That is the determination of the Exalted in Might, the Knowing. Yusuf AliAnd the sun runs his course for a period determined for him that is the decree of Him, the Exalted in Might, the All-Knowing. Abul Ala MaududiThe sun is running its course to its appointed place. That is the ordaining of the All-Mighty, the All-Knowing. Muhsin KhanAnd the sun runs on its fixed course for a term appointed. That is the Decree of the All-Mighty, the All-Knowing. PickthallAnd the sun runneth on unto a resting-place for him. That is the measuring of the Mighty, the Wise. Dr. GhaliAnd the sun runs to a repository for it; that is the determining of The Ever-Mighty, the EverKnowing. Abdel HaleemThe sun, too, runs its determined course laid down for it by the Almighty, the All Knowing. Muhammad Junagarhiاور سورج کے لئے جو مقرره راه ہے وه اسی پر چلتا رہتا ہے۔ یہ ہے مقرر کرده غالب، باعلم اللہ تعالیٰ کا Quran 36 Verse 38 Explanation For those looking for commentary to help with the understanding of Surah Yaseen ayat 38, we’ve provided two Tafseer works below. The first is the tafseer of Abul Ala Maududi, the second is of Ibn Kathir. Ala-Maududi 3638 The sun is running its course to its appointed place.[33] That is the ordaining of the All-Mighty, the All-Knowing. 33. “Place of rest” may either mean the place where the sun will ultimately come to a halt, or the time when it will come to a halt. The true meaning of this verse can be determined only when man has attained the full and exact knowledge of the realities of the universe. But man’s knowledge is such that it has been changing in every age and what he seems to know today might change tomorrow. The people of the ancient times on the basis of their observations of the sun believed that it was moving round the earth. Then after further research and observation the view became that the sun was stationary and all the planets of the solar system were revolving round it. But this theory also did not last long. The later observations revealed that not only the sun but all the stars are also moving in a particular direction, at speeds of 10 to 100 miles per second. About the sun the modern astronomers hold the view that it is moving at a speed of 20 kilometers about 12 miles per second along with its whole family of the planets. See Star and Sun in Encyclopedia Britannica. Ibn-Kathir The tafsir of Surah Yaseen verse 38 by Ibn Kathir is unavailable here. Please refer to Surah Yaseen ayat 37 which provides the complete commentary from verse 37 through 40. Quick navigation links SurahYaseen Verse 38. and it does not exceed that. This was narrated from `Abdullah bin `Amr, may Allah be pleased with him. Ibn Mas`ud and Ibn `Abbas, may Allah be pleased with them, recited this Ayah as: (وَالشَّمْسُ تَجْرِي لَامُسْتَقَرَّ لَهَا) (And the sun runs with no fixed course for a term وَالشَّمْسُ تَجْرِيْ لِمُسْتَقَرٍّ لَّهَا ۗذٰلِكَ تَقْدِيْرُ الْعَزِيْزِ الْعَلِيْمِۗ يس ٣٨ wal-shamsuوَٱلشَّمْسُdan mataharilimus'taqarrinلِمُسْتَقَرٍّdi tempat ketetapan/peredarantaqdīruتَقْدِيرُketetapanl-ʿazīziٱلْعَزِيزِMaha Perkasal-ʿalīmiٱلْعَلِيمِMaha MengetahuiWa Ash-Shamsu Tajrī Limustaqarrin Lahā Dhālika Taqdīru Al-`Azīzi Al-`Alīmi. Yāʾ Sīn 3638Artinyadan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Allah Yang Mahaperkasa, Maha Mengetahui. QS. [36] Yasin 381 Tafsir Ringkas KemenagDan di antara tanda kuasa-Nya adalah bahwa matahari berjalan di tempat peredarannya yang telah ditentukan dengan tertib menurut kehendak Allah dan sedikit pun tidak menyimpang. Demikianlah ketetapan Allah Yang Mahaperkasa, Maha Mengetahui dengan ilmu-Nya yang meliputi seluruh Tafsir Lengkap Kemenag3 Tafsir Ibnu Katsir4 Tafsir Al-Jalalain5 Tafsir Quraish Shihab Al-Misbahالقرآن الكريم - يس36 38Yasin 3638 Yasin Dan jika ada dua golongan dari orang-orang mukmin) hingga akhir ayat. Ayat ini diturunkan berkenaan dengan suatu masalah, yaitu bahwa Nabi saw. pada suatu hari menaiki keledaikendaraannya, lalu ia melewati Ibnu Ubay.Ketika melewatinya tiba-tiba keledai yang dinaikinya itu kencing, lalu Ibnu Ubay menutup hidungnya, makaberkatalah Ibnu Rawwahah kepadanya, "Demi Allah, sungguh bau
وَٱلشَّمۡسُ تَجۡرِى لِمُسۡتَقَرٍّ لَّهَا ۚ ذَٰلِكَ تَقۡدِيرُ ٱلۡعَزِيزِ ٱلۡعَلِيمِ وَٱلشَّمۡسُ تَجۡرِى لِمُسۡتَقَرٍّ لَّهَا ۚ ذَٰلِكَ تَقۡدِيرُ ٱلۡعَزِيزِ ٱلۡعَلِيمِ لِمُسۡتَقَرّٖ di tempat ketetapan/peredaran ٱلۡعَلِيمِ Maha Mengetahui لِمُسۡتَقَرّٖ di tempat ketetapan/peredaran ٱلۡعَلِيمِ Maha Mengetahui Terjemahan Suatu tanda juga atas kekuasaan Allah bagi mereka adalah matahari yang berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Allah Yang Mahaperkasa lagi Maha Mengetahui. Tafsir Dan matahari berjalan ayat ini dan seterusnya merupakan bagian daripada ayat Wa-aayatul Lahum, atau merupakan ayat yang menyendiri, yakni tidak terikat oleh ayat sebelumnya demikian pula ayat Wal Qamara, pada ayat selanjutnya di tempat peredarannya tidak akan menyimpang dari garis edarnya. Demikianlah beredarnya matahari itu ketetapan Yang Maha Perkasa di dalam kerajaan-Nya lagi Maha Mengetahui tentang makhluk-Nya. Topik

TafsirIbnu Katsir Terjemah Al Qur'an, Tafsir Al Qur'an, Ilmu Al Qur'an, Software Al Qur'an, Ebook Al Qur'an, Tilawah Al Qur'an, Murattal Al Qur'an Tafsir Surat Yasin, ayat 37-40 Get link; Facebook; Twitter; Pinterest; Email; Other Apps - September 30, 2015 (Yasin: 38) Yakni tidak pernah menetap dan tidak pernah diam. bahkan ia selalu

Pada ayat sebelumnya telah dijelaskan mengenai pergantian siang dan malam sebagai bentuk kuasa Allah SWT. Ayat berikut ini memperinci kandungan ayat tersebut. Allah SWT berfirmanوَالشَّمْسُ تَجْرِي لِمُسْتَقَرٍّ لَهَا ذَلِكَ تَقْدِيرُ الْعَزِيزِ الْعَلِيمِ وَالْقَمَرَ قَدَّرْنَاهُ مَنَازِلَ حَتَّى عَادَ كَالْعُرْجُونِ الْقَدِيمِ Wa al-Syamsu tajrii limustaqarrin lahaa dzaalika taqdiiru al-azizi al-aliim. Wa al-qamaru qaddarnaahu manaazila hattaa aada kal’urjuuni al-qadiim. Artinya“Dan matahari beredar pada garis edarnya secara amat teratur sejak penciptaannya hingga kini. Itulah pengaturan Allah SWT Yang Mahaperkasa, lagi Maha Mengetahui. Dan bulan pun demikian; Kami menakdirkannya menetapkan kadar dan sistem peredarannya di posisi-posisi tertentu mulai dari bentuk sabit, purnama hingga kembali menjadi bagaikan tandan yang tua.” QS Yasin [36] 38-39.Mengenai penjelasan kalimat “peredaran matahari pada garis edarnya Wa al-syamsu tajrii limustaqarrin laha,” Ibnu Jarir al-Thabari menyebutkan sebuah riwayat dari Abu Kuraib dari Jabir bin Nuh dari al-A’masy dari Ibrahim al-Taimi dari Bapaknya dari Abu Dzar al-Ghifari, ia berkata “Tatkala aku sedang duduk bersama Rasulullah SAW dalam masjid, matahari terbenam, kemudian Rasul bertanya, “Wahai Abu Dzar, tahukah engkau kemana matahari pergi?” Lalu aku menjawab, Allah SWT dan Rasul SAW lebih tahu. Rasul kemudian memberikan penjelasan, “Matahari pergi dan bersujud di hadapan Tuhannya, kemudian ia meminta izin untuk kembali, Allah SWT pun mengizinkan, seolah-olah Allah SWT berfirman kepada matahari, “kembalilah dari tempat engkau berangkat. Kemudian terbitlah matahari dari tempat terbenamnya. Inilah yang dimaksud dengan garis edar wa dzalika mustaqarrihaa.”Imam al-Qusyairi dengan pendekatan tasawufnya, menafsirkan ayat 38 dengan menerangkan bahwa peredaran matahari adalah buah dari keteraturan yang tidak akan melenceng dari sunnatullah. Setiap harinya, bagi matahari merupakan timur baru dan juga barat baru wa kula yawmin laha masyriq jadid wa laha maghrib jadid. Artinya, setiap hari posisi matahari tidak sama. Dalam hal ini, penulis memahami bahwa Imam al-Qusyairi pada waktu itu telah mengetahui konsep heliosentris yaitu bahwa matahari sebagai pusat galaksi, yang ia pun ikut berputar sebagai satu dari jutaan bintang di alam ayat 39, al-Qusyairi mengambil ibrah dari perjalanan bulan, bahwa seorang hamba saat thalab mencari/suluk ia belum memahami Tuhan dengan baik dan belum memahami dirinya sendiri. Setelah hamba ini bertafakur hingga mencapai tingkat terbukanya mata matin bashirah terbukalah cahaya hatinya. Keadaan ini seperti rembulan yang perlahan-lahan menjadi bulan utuh dari yang awalnya gelap. Kemudian terangnya pun semakin redup seiring mendekatnya bulan kepada Matahari, lalu secara bertahap ia hilang dan tidak melihat apa pun selain kuasa Allah Quraish Shihab kata tajri makna awalnya dipakai untuk menunjuk perjalanan cepat bagi sesuatu yang memiliki kaki dengan kata kerja berlari. Dalam ayat 38 kata ini dipakai untuk menggambarkan perpindahan benda secara cepat dari satu tempat ke tempat lain. Kata tajri dalam ayat ini dapat dipahami untuk menunjukkan perjalanan yang amat jauh yang ditempuh dengan waktu yang relatif lam yang terdapat pada kata mustaqarrin menurut Quraish dipahami berbeda oleh para ulama. Sebagian memahaminya dalam arti ila yaitu menuju atau batas akhir. Sebagian yang lain memaknainya dengan makna agar/supaya. Adapun kata mustaqarr berasal dari kata qarar yang bermakna kemantapan/perhentian. Sedang kata mustaqarr sendiri pada ayat ini bermakna tempat atau beberapa kemungkinan makna ini, pada ayat 38 di atas menurut Quraish dapat dipahami dengan beberapa makna. Pertama, dapat berarti matahari bergerak/beredar menuju ke tempat/waktu perhentiannya. Yang dimaksud dengan tempat/waktu perhentian disini, ungkap Quraish adalah peredarannya setiap hari di garis edarnya dalam keadaan sedikit pun tidak menyimpang hingga matahari terbenam. Kedua, bergerak secara terus menerus sampai waktu yang ditetapkan Allah SWT untuk berhenti bergerak, yaitu ketika dunia taqdir, lanjut Quraish, digunakan dalam arti menjadikan sesuatu dalam kadar dan sistem tertentu dengan ketelitian yang presisi. Kata ini juga dapat dipahami bahwa Allah SWT menetapkan kadar sesuatu, baik yang berkaitan dengan materi maupun waktu. Menurut Quraish Shihab, kata taqdir dalam ayat ini mengandung kedua makna tadi. Allah SWT menetapkan bagi matahari kadar sistem perjalanannya dengan sangat teliti, sekaligus mengatur dan menetapkan pula kadar waktu bagi peredarannya dengan ayat ke-39, Quraish Shihab berpendapat bahwa perjalanan bulan sebagaimana digambarkan dalam ayat juga dapat merepresentasikan perjalanan hidup mausia. Ia beranjak sedikit demi sedikit dari mulai bayi, remaja, dewasa, lalu kemudian menurun kekuatannya, melengkung, dan membungkung hingga akhirnya mati.
G3K4. 47 498 379 75 285 24 412 279 187

tafsir ibnu katsir surat yasin ayat 38